Jumat, 25 Juni 2010

TEORI ANNE ROE TENTANG KEPRIBADIAN DAN PERILAKU OKUPASIONAL

TEORI ANNE ROE TENTANG KEPRIBADIAN
DAN PERILAKU OKUPASIONAL
A. Sekilas tentang Bimbingan karir
1. Definisi
Definisi dari The National Guidance Association, diadopsi dari Super (1951),
adalah “proses membantu seseorang mengembangkan menerima gambaran diri yang
terintegrasi dan adekuat dan peranannya dalam dunia kerja, mengetes konsepnya dalam
realitas, dengan kepuasan bagi dirinya dan keuntungan bagi masyarakat” (Sears, 1982).
Definisi ini menjelaskan bahwa pandangan tentang bimbingan karir akhir-akhir ini
berorientasi konsep diri dan terutama terfokus pada pengenalan diri dan penerimaan diri,
dan ini dapat dikaitkan dengan alternatif-alternatif okupasional dan pendidikan yang
tersedia bagi individu yang bersangkutan. Hal ini sejalan dengan perspektif
perkembangan yang menerima pandangan tahap perkembangan kehidupan (life span
developmental view) bimbingan karir.
2. Pentingnya bimbingan dan konseling karir
Awalnya bimbingan dan konseling karir difokuskan pada remaja dan dilaksanakan
di sekolah. Ini dilakukan dengan asumsi bahwa banyak masalah-masalah tentang
okupasional yang dialami orang setelah mereka lulus dari sekolah lanjutan, dan sebagian
besar orang-orang tersebut bukanlah pelanggan konseling karir. Sampai ada seorang ahli
Sidney P. Marland yang mengatakan bahwa reformasi lengkap terhadap sekolah lanjutan
yang dipandang sebagai unsur utama dalam mempersiapkan kehidupan secara
menyeluruh, tidak dapat dicapai sebelum pendidikan umum menyetujui dimasukkannya
perkembangan karir dewasa ini dalam suatu lingkungan pendidikan menengah yang
komprehensif.
Namun akhir-akhir ini lebih meluas pada spektrum total dari populasi, termasuk
murid-murid sekolah dasar, pensiunan, wanita, kelompok minoritas, dan orang cacat.
Pekerjaan yang sesuai dapat sangat positif bagi keseluruhan pengalaman individu. Maka
pilihan dan perencanaan yang lebih baik akan membantu orang-orang menemukan jenis
pekerjaan yang memungkinkannya memainkan peranan-peranan yang lebih disukai dalam
hidupnya.
Sulitnya dilakukan prediksi bukan hanya karena kecenderungan-kecenderungan
pekerjaan yang bervariasi, tapi juga karena banyaknya okupasi baru yang timbul dan
banyak pula okupasi yang hilang. Meningkatnya kompleksitas dunia kerja dan berlipat
gandanya pilihan-pilihan membuat Toffler (1970 : 264) menggambarkan bahwa masalah
yang terjadi adalah terlalu banyaknya pilihan.
Published by http://psikologi.or.id
2
B. Rangkuman teori Pilihan Vokasional by Ann Roe
Ann Roe adalah seorang guru besar di University of Arizona. Salah satu teori
yang dihasilkan oleh Ann Roe adalah tentang pilihan jabatan yang akan coba kita bahas
berikut ini.
Menurut Osipow, teori Osipow memiliki tiga komponen penting, yaitu :
1. Penggunaan konsep kanalisasi energi psikis dan bahwa pengalaman – pengalaman
pada masa anak- anak awal mungkin berhubungan dengan pilihan vokasional.
2. Teori hirarki kebutuhan Maslow.
3. Pengaruh genetik terhadap keputusan- keputusan vokasional.
Secara umum teori Roe sendiri memiliki dua taraf, yaitu:
1. Latar belakang genetik setiap individu mendasari kemampuan dan minat- minat
yang pada gilirannya berhubungan dengan pilihan vokasional.
tiap individu dalam menggunakan enegi psikisnya tidak sepenuhnya berada dalam
kontrolnya yang pada akhirnya secara genetik berpengaruh dalam perkembangan
kemampuan- kemampuan individu. Jika dihubungkan dengan energi psikis dalam
waktu yang sama berkembang pula keunggulan – keunggulan kebutuhan.
faktor – faktor genetik dan hirarki- hirarki kebutuhan secara bersama- sama
mempengaruhi pilihan vokasional.
2. Perkembangan pola- pola dan kekuatan- kekuatan kebutuhan pokok yang
dipengaruhi oleh pengalaman masa kanak- kanak. Berkaitan dengan ini muncul 3
proporsi khusus :
a. Kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan secara rutin tidak menjadi
motivator yang tidak disadari.
b. Kebutuhan-kebutuhan untuk jenjang yang lebih tinggi (ex: kebutuhan
aktualisasi diri) akan tidak muncul sama sekali jika jarang terpuaskan.
Sebaliknya kebutuhan yang berada pada jenjang yang lebih rendah justru
akan menjaadi motivator dominan jika jarang terpuaskan.
c. Kebutuhan- kebutuhan yang terpuaskan setelah tertunda agak lama akan
menjadi motivator yang tidak disadari pada situasi tertentu.
Roe adalah teoritikus yang memberi perhatian pada praktek mengasuh anak, cara
orang tua berinteraksi dengan anak, struktur kebutuhan yang dihasilkan, dan orientasi
yang mendekat dan menjauh dari orang- orang. Kesemuanya ini kemudian membuat Roe
membagi berbagai jenis pekerjaan menjadi 8 bidang pekerjaan yang mana setiap bidang
memiliki 6 taraf atau tingkat bagi pelaksananya, yaitu:
Tk Jasa
(I)
Kontak
Usaha
Organisasi Teknologi Alam Ilmu Kultur Seni
dan
hiburan
Professional
&
Published by http://psikologi.or.id
3
Manajerial I
Professional
dan
managerialII
Semi
professional
Skilled
Semi skilled
Tidak
terampil
Ann Roe berpendapat bahwa iklim rumah tangga memiliki pengaruh signifikan
terhadap pilihan karir. Pada tahun 1957 Roe mengembangkan teorinya dengan proporsiproporsi
sebagai berikut :
1. Perangkat- perangkat bawaan genetik membatasi perkembangan potensial semua
sifat. Tetapi kekhususan kontrol genetik serta tingkat dan sifat limitasi tersebut
berbeda bagi berbagai ciri.
2. Taraf- taraf dan jalur perkembangan sifat yang dibawa sejak lahir tidak hanya
dipengaruhi pengalaman unik individu tetapi juga oleh semua aspek latar belakang
kultural dan kondisi sosioekonomik keluarga.
3. Pola perkembangan variabel-variabel kepribadian terutama ditentukan oleh
pengalaman individu terhadap jurusan- jurusan khusus yang menjadi saluran
perhatian individu. Jurusan khusus ini pada instansi yang pertama ditentukan oleh
pemolaan kepuasan dan frustasi sejak awal. Sedangakan cara- cara dan taraf-taraf
pemuasan kebutuhan menentukan kebutuhan mana yang akan jadi motivator
terkuat, dengan kemungkinan :
kebutuhan yang rutin terpuaskan = tidak akan jadi motivator yang tidak disadari
kebutuhan dengan jenjang lebih tinggi, jarang terpuaskan = hilang, tidak menjadi
motivator, sedangkan jika berada pada taraf yang lebih rendah dan jarang
terpuaskan = jadi motivator dominan yang bersifat membatasi munculnya
kebutuhan yang lebih tinggi.
kebutuhan yang pemuasannya tertunda = jadi motivator yang tidak disadari.
4. Pola- pola energi psikis, dipandang dari segi keterarahan perhatian , merupakan
determinan pokok dari minat- minat.
5. Intensitas kebuthan ini dan pemuasannya dan organisasinya merupakan
determinan pokok dari taraf motivasi yang mencapai ekspresinya dan
pemuasannya.
Roe mengkonsentrasikan penelitiannya pada proposisi 3a, dengan teori bahwa
berbagai kualitas interaksi awal orang tua-anak akan menghasilkan perkembangan
berbagai minat-minat dan melalui itu, berbagai pilihan okupasional (Roe, 1972:71-73).
Kualitas-kualitas interaksi (Tolbert, 1980:61; Roe&Siegelman, 1964: 7-8) yang
dimaksudkan adalah sebagai berikut:
Published by http://psikologi.or.id

2 komentar:

  1. Anda berbakat menjadi Wartawan! Teruslah berkarya Sobat...

    BalasHapus
  2. selamat mengembangkan karier baru anda sebagai seorang penulis, hehehe... lanjutkan !

    BalasHapus