Kamis, 24 Juni 2010

TUGAS FILSAFAT ILMU

TUGAS FILSAFAT ILMU


Manusia mempunyai tujuan tertentu yang lebih tinggi

dari

sekedar kelangsungan hidupnya

pengembangan pengetahuan

Manusia dapat mengembangkan pengetahuan

karena :

6.Mempunyai kemampuan bahasa komunikasi

jalan pikiran

7.Mempunyai kemampuan berfikir menurut suatu alur

kerangka berfikir tertentu

Manusia selain dapat berfikir juga dapat merasa dan

mengindera

Penalaran

Merupakan suatu proses berfikir dalam menarik

kesimpulan yang berupa pengetahuan

kegiatan berfikir dan bukan dengan perasaan

kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik

tertentu dalam menemukan kebenaran

• Ciri-ciri penalaran

1. proses berfikir logis

2. bersifat analitik

analisis merupakan kegiatan berfikir berdasarkan

langkah-langkah tertentu

Cara berfikir yang tidak bersifat logis dan analitik

bukan termasuk penalaran, misal : intuisi

Perasaan

Tidak berdasarkan penalaran

- berfikir intuitif

Pengetahuan

Sebagai hasil berfikir aktif untuk menemukan

kebenaran.

Kebenaran bisa didapat pula secara pasif

Pengetahuan : - yang bersumber pada rasio atau fakta

Rasionalisme yang bersumber pada pengalaman

Penalaran ilmiah pada dasarnya merupakan gabungan

penalaran deduktif dan induktif

Rasionalisme empirisme

Induktif : ditarik kesimpulan yang bersifat umum dari

berbagai kasus individual

Contoh : kambing mempunyai mata, gajah mempunyai mata demikian pula kucing, singa, dll.

Jadi semua binatang mempunyai mata

Keuntungan : - ekonomis

Deduktif : dari pernyataan yang bersifat umum

Ditarik kesimpulan yang bersifat khusus ( premis mayor, premis minor )

Contoh : Semua mahluk mempunyai mata ( premis mayor )

Si Polan adalah seorang mahluk ( premis minor ) Jadi si Polan mempunyai mata ( kesimpulan ) tidak ada pengetahuan baru

Sumber pengetahuan

Hamlet :

Ragukan bahwa bintang-bintang itu api

Ragukan bahwa matahari itu bergerak

Ragukan bahwa kebenaran itu dusta

Tapi jangan ragukan cintaku

Kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu

Rasionalisme : berdasarkan ide ( idealisme ) yang

Bukan ciptaan manusia, bersifat subyektif,

dengan

metode deduktif

Empiris : berdasarkan pengalaman kongkrit, dengan metode

Einstein : Metode induktif tak akan memungkinkan berkembangnya konsep dasar suatu ilmu

Cara lain adalah intuisi atau “wahyu”

- tanpa melalui proses penalaran tertentu

- sangat bersifat personal

Kriteria kebenaran

Teori koherensi : pernyataan dan kesimpulan yang ditarik

konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan terdahulu yang telah

dianggap benar

Contoh : 3 + 4 = 7, 5 + 2 = 7, 6 + 1 = 7

* Semua manusia akan mati

Si Polan adalah seorang manusia

Si Polan pasti akan mati

Teori korespondensi ( Bertrand Russell )

Pernyataan benar kalau materi yang dikandung

pernyataan itu berhubungan dengan obyek yang dituju

Contoh : Ibu kota Indonesia ialah Jakarta

Penalaran teoritis berdasarkan logika deduktif

menggunakan teori koherensi sedangkan proses

pembuktian secara empiris menggunakan teori

korespondensi

Teori pragmatis ( Charles S. Pierce ) Kebenaran diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis

Contoh : Teori X dalam pendidikan Dengan teori X dikembangkan teknik Y dalam

meningkatkan kemampuan belajar. Bila secara ilmiah dapat dibuktikan benar maka teori X adalah benar

Teori pragmatis digunakan oleh ilmuwan dalam menentukan kebenaran ilmiah dilihat dalam perspektif waktu

Pemikiran filsafat

Bila kita ingin menilai suatu pernyataaan ilmiah benar atau salah tidak dapat dinilai oleh ilmu itu sendiri begitu pula penilaian terhadap moral

perlu filsafat filsafat ilmu Filsafat ilmu mengkaji misalnya pertanyaanpertanyaan

seperti ciri apa yang membedakan ilmu dengan pengetahuan yang lain, bagaimana cara menarik kesimpulan ilmiah secara benar, sarana apa

yang diperlukan dalam kegiatan berfikir ilmiah

Pengetahuan

- Merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu

- Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan di samping pengetahuan lain misalnya seni, agama, dll

- Tiap jenis pengetahuan “menjawab” jenis pertanyaan tertentu

- Metode ilmiah adalah cara yang dilakukan ilmu dalam menyusun pengetahuan yang benar

Ciri-ciri spesifik pengetahuanmengenai

- apa (ontologi )

- bagaimana ( epistemologi )

- untuk apa ( aksiologi )

Pengetahuan ilmiah (ilmu) dapat dikatakan alat manusia untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Pemecahan tersebut pada dasarnya dengan

meramalkan dan mengontrol gejala alam. Meramalkan dan mengontrol gejala alam sudah lama dilakukan oleh manusia yang kemudian berkembang

menjadi pengetahuan berakar pada pengalaman berdasarkan akal sehat ( common sense ) serta didukung oleh metode mencoba-coba (trial and error )

Seni juga berkembang menjadi

• Seni terapan (applied arts) : mempunyai kegunaan langsung

• Seni halus ( fine arts ) : memperkaya spiritual Seni terapan tidak dapat menyumbangkan teori ilmiah seni terapan misalnya alat-alat tradisional

sulit berkembang tanpa landasan ilmu contoh : pengobatan kumis kucing untuk kencing batu adalah seni terapan tidak dapat dikembangkan

tanpa bantuan ilmu dan teknologi Akal sehat ( Randall & Buchler )

Pengetahuan yang diperoleh lewat pengalaman secara

Tidak sengaja yang bersifat sporadis dan kebetulan

- bersifat kebiasaan

- cenderung untuk bersifat kabur dan samar-samar

- lebih merupakan pengetahuan yang tidak teruji

Ilmu mempunyai dua peran ( Bertrand Russell )

1. Sebagai metafisika

2. Akal sehat yang terdidik

Pengembangan ilmu metode eksperimen

Metode ilmiah

- Merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu

- Merupakan gabungan dari rasionalisme dan empirisme

- Akar berfikir metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa langkah :

1. perumusan masalah

2. perumusan kerangka berfikir

3. perumusan hipotesis

4. Pengujian hipotesis

5. penarikan kesimpulan

Metode ilmiah penting baik dalam proses penemuan pengetahuan lebih-lebih lagi dalam mengkomunikasikan penemuan ilmiah tersebut

kepada masyarakat ilmiah

Laporan penelitian ilmiah mempunyai sistimatika cara berfikir tertentu yang tercermin dalam format dan tekniknya.

Perbedaan utama dari metode ilmiah dibandingkan dengan metode penelitian lain adalah sifatnya yang sistematik dan eksplisit

Metode ilmiah pada dasarnya sama bagi semua disiplin keilmuan baik yang termasuk dalam ilmu-ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu sosial kalaupun terdapat

pebedaan sekedar terletak pada aspek-aspek tekniknya dan bukan pada struktur berfikir atau aspek metodologis

Ilmu tidak bertujuan untuk mencari kebenaran absolut melainkan kebenaran yang bermanfaat bagi manusia dalam tahap perkembangan tertentu

Ilmu memandang kebenaran sebagai tujuan yang mungkin dapat dicapai namun tangkapan kita tidak sepenuhnya sampai

Ilmu adalah sekedar alat dan semuanya bergantung kapada kita apakah kita mempergunakan alat itu dengan baik atau tidak Kegiatan ilmuan pada jiwanya merupakan komitmen moral dan intelektual untuk mencoba mendekati kebenaran dengan cara yang sejujur-jujurnya

Hakekat Penalaran

 Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu

kesimpulan yang berupa pengetahuan

Ciri-ciri penalaran :

 Adanya suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika

 Sifat analitik : suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu

 Perasaan : penarikan kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran

contoh : intuisi

Sumber penalaran adalah rasio atau fakta

 Rasionalisme (rasio)

 sumber kebenaran yang mengembangkan paham

 Empirisme (fakta)

fakta yang tertangkap lewat pengalaman manusia yang merupakan sumber kebenaran Logika

 Induksi : cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual, keuntungannya :

 Bersifat ekonomis

 Dimungkinkan proses penalaran selanjutnya

 Deduktif : cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik

kesimpulan yang bersifat khusus, penarikan kesimpulan menggunakan silogismus

Sumber Pengetahuan De omnibus dubitandum! Ragukan segala sesuatu ! Desak Rene Descrates. Namun segala yang ada dalam hidup ini dimulai dengan sesuatu, bahkan juga Hamlet si peragu yang berseru kepada Ophelia

Kriteria Kebenaran

 Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan

berdasarkan pembuktian dan berdasarkan teori koherensi

 Korespondensi adalah suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh penyataan tersebut

 Pragmatis adalah suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan

tersebut baersifat fungsional dalam kehidupan praktis Kearah Pemikiran Filsafat

 Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan

sesuatu

 Filsafat meletakkan dasar-dasarsuatu pengetahuan

 pengetahuan yang membahas dasar-dasar ujud keilmuan Pengetahuan

 Segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu

 Khazanah kekayaan mental yang secara langsung atau tak langsung

turut memperkayakehidupan

 Mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana

(epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) Ilmu mencoba menaksirkan gejala

alam dengan mencoba mencari penjelasan tentang berbagai kejadian

 Ilmu mempunyai 2 buah peranan : metafisika dan akal sehat yang

terdidik (educated common sense) Metode Ilmiah

 Prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu

 Pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah

Epistemologi : pembahasan mengenai bagaimana kita mendapatkan

Pengtahuan Dengan menguasai hakekat ilmu dan agama secara baik yang bersifat saling melengkapi.

 Agama memberikan landasan moral bagi aksiologi kelilmuan

 Ilmu akan memperdalam keyakinan Beragama

Langkah-langkah Metode

Ilmiah

1. Perumusan masalah

2. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis

3. Perumusan hipotesis

4. Pengujian hipotesis

5. Penarikan kesimpulan

Ilmu memandang kebenaran sebagai tujuan yang mungkin dapat dicapai

namun tak pernah sepenuhnya yang kapan kita itu sampai

JUDUL : PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS 2 SMP NEGERI 2 SAMARINDA

KERANGKA BERPIKIR

  1. Perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang mengikuti proses pembelajaran fisika menggunakan media model / alat praktikum dan OHP transparansi dengan

Yang menggunakan media papan tulis saja.

  1. Perbedaan hasil belajar fisika antara siswa bermotivasi belajar tinggi yang mengikuti proses pembelajaran fisika menggunakan media model/alat praktikum dan OHP transparansi dengan yang menggunakan media papan tulis saja

  1. Perbedaan hasil belajar fisika antara siswa bermotivasi belajar rendah yang mengikuti proses pembelajaran fisika menggunakan Media model/alat praktikum dan OHP tansparansi dengan yang menggunakan papan tulis saja

  1. Pengaruh interaksi antara pemilihan media pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar fisika siswa kelas 2 SMP Negeri 2 Samarinda

Hipotesis penelitian:

  1. Secara keseluruhan hasil belajar fisika lebih baik bila digunakan media model/alat praktikum dan OHP transparansi daripada yang hanya menggunakan papan tulis saja

  1. Hasil belajar fisika siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik bila digunakan media/alat praktikum dan OHP transparansi daripada yang hanya menggunakan media papan tulis saja

  1. Hasil belajar fisika siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah lebih baik bila

Digunakan media model/alat praktikum dan OHP transparansi daripada yang hanya menggunakan papan tulis saja.

  1. Terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dengan menggunakan

Media model/alat praktikum dan OHP dengan motivasi belajar terhadap hasil

Belajar siswa.

Metode Penelitian:

Dalam analisis data dengan menggunakan :

  1. Verifikasi data yaitu mengadakan pengecekan kembali data yang diperoleh di lapangan.
  2. Uji Normalitas dengan menggunakan Program SPSS 11.00 for Window jika

L hitung lebih kecil L label data tersebut berdistribusi Normal.

3. Uji Homogenitas menggunakan uji Bartlelt Rumus Chi kuadrat Uji Bartlelt:

4. Uji Beda Prates

5. Analisa Anava dua jalur yaitu nilai F hitung lebih besar F tabel ( α =0,05)

6. Uji –t sebagai post hoc Anova Uji –t

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap

hipotesis dari pemasalahan yang mengenai analisis PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS 2 SMP NEGERI 2 SAMARINDA

yang telah dijelaskan pada BAB IV, maka dapat diambil

kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :

    1. Secara keseluruhan hasil belajar fisika lebih baik bila digunakan media model/alat praktikum dan OHP transparansi daripada yang hanya menggunakan papan tulis saja
    2. Hasil belajar fisika siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik bila digunakan media/alat praktikum dan OHP transparansi daripada yang hanya menggunakan media papan tulis saja

    1. Hasil belajar fisika siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah lebih baik bila

Digunakan media model/alat praktikum dan OHP transparansi

daripada yang hanya menggunakan papan tulis saja.

    1. Terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dengan menggunakan Media model/alat praktikum dan OHP dengan motivasi belajar terhadap Belajar siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar