TUGAS FILSAFAT ILMU
Manusia mempunyai tujuan tertentu yang lebih tinggi
dari
sekedar kelangsungan hidupnya
pengembangan pengetahuan
Manusia dapat mengembangkan pengetahuan
karena :
6.Mempunyai kemampuan bahasa komunikasi
jalan pikiran
7.Mempunyai kemampuan berfikir menurut suatu alur
kerangka berfikir tertentu
Manusia selain dapat berfikir juga dapat merasa dan
mengindera
Penalaran
Merupakan suatu proses berfikir dalam menarik
kesimpulan yang berupa pengetahuan
kegiatan berfikir dan bukan dengan perasaan
kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik
tertentu dalam menemukan kebenaran
• Ciri-ciri penalaran
1. proses berfikir logis
2. bersifat analitik
analisis merupakan kegiatan berfikir berdasarkan
langkah-langkah tertentu
Cara berfikir yang tidak bersifat logis dan analitik
bukan termasuk penalaran, misal : intuisi
Perasaan
Tidak berdasarkan penalaran
- berfikir intuitif
Pengetahuan
Sebagai hasil berfikir aktif untuk menemukan
kebenaran.
Kebenaran bisa didapat pula secara pasif
Pengetahuan : - yang bersumber pada rasio atau fakta
Rasionalisme yang bersumber pada pengalaman
Penalaran ilmiah pada dasarnya merupakan gabungan
penalaran deduktif dan induktif
Rasionalisme empirisme
Induktif : ditarik kesimpulan yang bersifat umum dari
berbagai kasus individual
Contoh : kambing mempunyai mata, gajah mempunyai mata demikian pula kucing, singa, dll.
Jadi semua binatang mempunyai mata
Keuntungan : - ekonomis
Deduktif : dari pernyataan yang bersifat umum
Ditarik kesimpulan yang bersifat khusus ( premis mayor, premis minor )
Contoh : Semua mahluk mempunyai mata ( premis mayor )
Si Polan adalah seorang mahluk ( premis minor ) Jadi si Polan mempunyai mata ( kesimpulan ) tidak ada pengetahuan baru
Sumber pengetahuan
Hamlet :
Ragukan bahwa bintang-bintang itu api
Ragukan bahwa matahari itu bergerak
Ragukan bahwa kebenaran itu dusta
Tapi jangan ragukan cintaku
Kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu
Rasionalisme : berdasarkan ide ( idealisme ) yang
Bukan ciptaan manusia, bersifat subyektif,
dengan
metode deduktif
Empiris : berdasarkan pengalaman kongkrit, dengan metode
Einstein : Metode induktif tak akan memungkinkan berkembangnya konsep dasar suatu ilmu
Cara lain adalah intuisi atau “wahyu”
- tanpa melalui proses penalaran tertentu
- sangat bersifat personal
Kriteria kebenaran
Teori koherensi : pernyataan dan kesimpulan yang ditarik
konsisten dengan pernyataan dan kesimpulan terdahulu yang telah
dianggap benar
Contoh : 3 + 4 = 7, 5 + 2 = 7, 6 + 1 = 7
* Semua manusia akan mati
Si Polan adalah seorang manusia
Si Polan pasti akan mati
Teori korespondensi ( Bertrand Russell )
Pernyataan benar kalau materi yang dikandung
pernyataan itu berhubungan dengan obyek yang dituju
Contoh : Ibu
Penalaran teoritis berdasarkan logika deduktif
menggunakan teori koherensi sedangkan proses
pembuktian secara empiris menggunakan teori
korespondensi
Teori pragmatis ( Charles S. Pierce ) Kebenaran diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis
Contoh : Teori X dalam pendidikan Dengan teori X dikembangkan teknik Y dalam
meningkatkan kemampuan belajar. Bila secara ilmiah dapat dibuktikan benar maka teori X adalah benar
Teori pragmatis digunakan oleh ilmuwan dalam menentukan kebenaran ilmiah dilihat dalam perspektif waktu
Pemikiran filsafat
Bila kita ingin menilai suatu pernyataaan ilmiah benar atau salah tidak dapat dinilai oleh ilmu itu sendiri begitu pula penilaian terhadap moral
perlu filsafat filsafat ilmu Filsafat ilmu mengkaji misalnya pertanyaanpertanyaan
seperti ciri apa yang membedakan ilmu dengan pengetahuan yang lain, bagaimana cara menarik kesimpulan ilmiah secara benar, sarana apa
yang diperlukan dalam kegiatan berfikir ilmiah
Pengetahuan
- Merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu
- Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan di samping pengetahuan lain misalnya seni, agama, dll
- Tiap jenis pengetahuan “menjawab” jenis pertanyaan tertentu
- Metode ilmiah adalah cara yang dilakukan ilmu dalam menyusun pengetahuan yang benar
Ciri-ciri spesifik pengetahuanmengenai
- apa (ontologi )
- bagaimana ( epistemologi )
- untuk apa ( aksiologi )
Pengetahuan ilmiah (ilmu) dapat dikatakan alat manusia untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Pemecahan tersebut pada dasarnya dengan
meramalkan dan mengontrol gejala alam. Meramalkan dan mengontrol gejala alam sudah lama dilakukan oleh manusia yang kemudian berkembang
menjadi pengetahuan berakar pada pengalaman berdasarkan akal sehat ( common sense ) serta didukung oleh metode mencoba-coba (trial and error )
Seni juga berkembang menjadi
• Seni terapan (applied arts) : mempunyai kegunaan langsung
• Seni halus ( fine arts ) : memperkaya spiritual Seni terapan tidak dapat menyumbangkan teori ilmiah seni terapan misalnya alat-alat tradisional
sulit berkembang tanpa landasan ilmu contoh : pengobatan kumis kucing untuk kencing batu adalah seni terapan tidak dapat dikembangkan
tanpa bantuan ilmu dan teknologi Akal sehat ( Randall & Buchler )
Pengetahuan yang diperoleh lewat pengalaman secara
Tidak sengaja yang bersifat sporadis dan kebetulan
- bersifat kebiasaan
- cenderung untuk bersifat kabur dan samar-samar
- lebih merupakan pengetahuan yang tidak teruji
Ilmu mempunyai dua peran ( Bertrand Russell )
1. Sebagai metafisika
2. Akal sehat yang terdidik
Pengembangan ilmu metode eksperimen
Metode ilmiah
- Merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu
- Merupakan gabungan dari rasionalisme dan empirisme
- Akar berfikir metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa langkah :
1. perumusan masalah
2. perumusan kerangka berfikir
3. perumusan hipotesis
4. Pengujian hipotesis
5. penarikan kesimpulan
Metode ilmiah penting baik dalam proses penemuan pengetahuan lebih-lebih lagi dalam mengkomunikasikan penemuan ilmiah tersebut
kepada masyarakat ilmiah
Laporan penelitian ilmiah mempunyai sistimatika cara berfikir tertentu yang tercermin dalam format dan tekniknya.
Perbedaan utama dari metode ilmiah dibandingkan dengan metode penelitian lain adalah sifatnya yang sistematik dan eksplisit
Metode ilmiah pada dasarnya sama bagi semua disiplin keilmuan baik yang termasuk dalam ilmu-ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu sosial kalaupun terdapat
pebedaan sekedar terletak pada aspek-aspek tekniknya dan bukan pada struktur berfikir atau aspek metodologis
Ilmu tidak bertujuan untuk mencari kebenaran absolut melainkan kebenaran yang bermanfaat bagi manusia dalam tahap perkembangan tertentu
Ilmu memandang kebenaran sebagai tujuan yang mungkin dapat dicapai namun tangkapan kita tidak sepenuhnya sampai
Ilmu adalah sekedar alat dan semuanya bergantung kapada kita apakah kita mempergunakan alat itu dengan baik atau tidak Kegiatan ilmuan pada jiwanya merupakan komitmen moral dan intelektual untuk mencoba mendekati kebenaran dengan cara yang sejujur-jujurnya
Hakekat Penalaran
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan
Ciri-ciri penalaran :
Adanya suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika
Sifat analitik : suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu
Perasaan : penarikan kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran
contoh : intuisi
Sumber penalaran adalah rasio atau fakta
Rasionalisme (rasio)
sumber kebenaran yang mengembangkan paham
Empirisme (fakta)
fakta yang tertangkap lewat pengalaman manusia yang merupakan sumber kebenaran Logika
Induksi : cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual, keuntungannya :
Bersifat ekonomis
Dimungkinkan proses penalaran selanjutnya
Deduktif : cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus, penarikan kesimpulan menggunakan silogismus
Sumber Pengetahuan De omnibus dubitandum! Ragukan segala sesuatu ! Desak Rene Descrates. Namun segala yang ada dalam hidup ini dimulai dengan sesuatu, bahkan juga Hamlet si peragu yang berseru kepada Ophelia
Kriteria Kebenaran
Matematika adalah bentuk pengetahuan yang penyusunannya dilakukan
berdasarkan pembuktian dan berdasarkan teori koherensi
Korespondensi adalah suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh penyataan tersebut
Pragmatis adalah suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan
tersebut baersifat fungsional dalam kehidupan praktis Kearah Pemikiran Filsafat
Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan
sesuatu
Filsafat meletakkan dasar-dasarsuatu pengetahuan
pengetahuan yang membahas dasar-dasar ujud keilmuan Pengetahuan
Segenap apa yang kita ketahui tentang suatu obyek tertentu
Khazanah kekayaan mental yang secara langsung atau tak langsung
turut memperkayakehidupan
Mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana
(epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) Ilmu mencoba menaksirkan gejala
alam dengan mencoba mencari penjelasan tentang berbagai kejadian
Ilmu mempunyai 2 buah peranan : metafisika dan akal sehat yang
terdidik (educated common sense) Metode Ilmiah
Prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu
Pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah
Epistemologi : pembahasan mengenai bagaimana kita mendapatkan
Pengtahuan Dengan menguasai hakekat ilmu dan agama secara baik yang bersifat saling melengkapi.
Agama memberikan landasan moral bagi aksiologi kelilmuan
Ilmu akan memperdalam keyakinan Beragama
Langkah-langkah Metode
Ilmiah
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis
3. Perumusan hipotesis
4. Pengujian hipotesis
5. Penarikan kesimpulan
Ilmu memandang kebenaran sebagai tujuan yang mungkin dapat dicapai
namun tak pernah sepenuhnya yang kapan kita itu sampai
JUDUL : PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS 2 SMP NEGERI 2 SAMARINDA
KERANGKA BERPIKIR
- Perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang mengikuti proses pembelajaran fisika menggunakan media model / alat praktikum dan OHP transparansi dengan
Yang menggunakan media papan tulis saja.
- Perbedaan hasil belajar fisika antara siswa bermotivasi belajar tinggi yang mengikuti proses pembelajaran fisika menggunakan media model/alat praktikum dan OHP transparansi dengan yang menggunakan media papan tulis saja
- Perbedaan hasil belajar fisika antara siswa bermotivasi belajar rendah yang mengikuti proses pembelajaran fisika menggunakan Media model/alat praktikum dan OHP tansparansi dengan yang menggunakan papan tulis saja
- Pengaruh interaksi antara pemilihan media pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar fisika siswa kelas 2 SMP Negeri 2 Samarinda
Hipotesis penelitian:
- Secara keseluruhan hasil belajar fisika lebih baik bila digunakan media model/alat praktikum dan OHP transparansi daripada yang hanya menggunakan papan tulis saja
- Hasil belajar fisika siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik bila digunakan media/alat praktikum dan OHP transparansi daripada yang hanya menggunakan media papan tulis saja
- Hasil belajar fisika siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah lebih baik bila
Digunakan media model/alat praktikum dan OHP transparansi daripada yang hanya menggunakan papan tulis saja.
- Terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dengan menggunakan
Media model/alat praktikum dan OHP dengan motivasi belajar terhadap hasil
Belajar siswa.
Metode Penelitian:
Dalam analisis data dengan menggunakan :
- Verifikasi data yaitu mengadakan pengecekan kembali data yang diperoleh di lapangan.
- Uji Normalitas dengan menggunakan Program SPSS 11.00 for Window jika
L hitung lebih kecil L label data tersebut berdistribusi Normal.
3. Uji Homogenitas menggunakan uji Bartlelt Rumus Chi kuadrat Uji Bartlelt:
4. Uji Beda Prates
5. Analisa Anava dua jalur yaitu nilai F hitung lebih besar F tabel ( α =0,05)
6. Uji –t sebagai post hoc Anova Uji –t
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap
hipotesis dari pemasalahan yang mengenai analisis PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS 2 SMP NEGERI 2 SAMARINDA
yang telah dijelaskan pada BAB IV, maka dapat diambil
kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :
- Secara keseluruhan hasil belajar fisika lebih baik bila digunakan media model/alat praktikum dan OHP transparansi daripada yang hanya menggunakan papan tulis saja
- Hasil belajar fisika siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik bila digunakan media/alat praktikum dan OHP transparansi daripada yang hanya menggunakan media papan tulis saja
- Hasil belajar fisika siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah lebih baik bila
Digunakan media model/alat praktikum dan OHP transparansi
daripada yang hanya menggunakan papan tulis saja.
- Terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dengan menggunakan Media model/alat praktikum dan OHP dengan motivasi belajar terhadap Belajar siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar